Senin, 02 Oktober 2023

CAHAYA

 

Cahaya

 Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. [1] Pada bidang fisika , cahaya adalah radiasi elektromagnetik , baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang tidak. [2] [3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton . Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditampilkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan sebagai                    warna . Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika , merupakan bidang penelitian yang penting pada fisika modern.   

Kajian mengenai cahaya diawali dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas , frekuensi atau panjang gelombang , polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometri seperti refleksi dan refraksi , dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi , difraksi , dispersi , polarisasi . Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris ( en :                     optika geometri ) dan optika fisis ( id : optika fisis ).  

Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode , tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff , tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori manipulasi sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesis bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat dicerna menjadi jumlahan diskrit yang disebut                     elemen energi , E . 

Pada tahun 1905, Albert Einstein melakukan percobaan efek fotoelektrik , cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya . Pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang .             

Albert Einstein  kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik , bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori mekanika kuantum yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg , Niels Bohr , Erwin Schrödinger , Max Born , John von Neumann , Paul Dirac ,                      Wolfgang Pauli , David Hilbert , Roy J. Glauber dan lain-lain.   

Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton . Perkembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser , dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik , tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan .                  

Sumber Cahaya [ sunting  |  sunting sumber ]

Energi cahaya yang bersumber dari perubahan berbagai bentuk energi cahaya. Listrik dan panas dari proses pembakaran merupakan sumber cahaya yang paling umum.

benda yang dipanaskan akan menghasilkan cahaya, misalnya pada suhu 650 derajat celcius, yang dipanaskan kemudian akan mengeluarkan cahaya berwarna merah buram. begitu pula saat suhu terakumulasi, maka cahaya akan bertambah lebih terang dari merah menjadi warna jingga, lalu menjadi warna kuning. Ada banyak jenis lampu yang juga menghasilkan cahaya dengan berbagai cara, salah satunya dengan memanaskan objek di dalamnya, hingga berpijar sempurna. [4]






0 komentar:

Posting Komentar