This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 11 Januari 2024

GUNUNG BERAPI

 Indonesia yang termasuk dalam wilayah cincin gunung api Pasifik atau ring of fire memiliki banyak gunung berapi di wilayahnya.

Kebanyakan gunung berapi terletak pada batas lempeng tektonik karena terbentuk dari pergerakan lempeng secara konvergen.

Jalur gunung api di Indonesia terbentang sejauh 7000 km dari Sumatera-Jawa-Bali- Nusa Tenggara-Banda-Halmahera- Sulawesi Utara.

Sekitar 4,5 juta masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, dengan tiga tipe gunung berapi yang perlu kamu ketahui:

- Tipe A: 77 gunung berapi dengan catatan sejarah letusan sejak tahun 1600.

- Tipe B: 29 dengan catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600.

- Tipe C: 21 gunung berapi tanpa sejarah letusan tapi tetap menunjukkan jejak aktivitas vulkanik seperti solfatar/fumarole.

Indonesia memiliki sekitar 500 gunung berapi yang 127 di antaranya berstatus aktif, sehingga perlu bagi kita mengenali seperti apa karakternya agar bisa tetap hidup berdampingan di dekatnya.

Lalu, seperti apakah letusan gunung api bisa terjadi dan dampaknya bagi lingkungan dan kehidupan di sekitarnya?

Proses Letusan Gunung Berapi

Tekanan yang terjadi akibat tumbukan lempeng mendorong lelehan batuan yang disebut magma naik ke atas permukaan. Magma yang terdapat dalam gunung berapi berbentuk seperti cairan, lalu menyebar dan menembus batuan, celah-celah, atau tanah di sekitarnya untuk naik ke permukaan Bumi.

Magma yang naik ke permukaan Bumi disebut dengan lava atau lahar panas.

Lava akan keluar ketika letusan gunung berapi terjadi, bersamaan dengan debu dan awan panas juga gas hidrogen sulfida.

Erupsi gunung berapi akan menyebabkan lava terlihat dari kejauhan dengan suhu yang berbeda-beda tergantung warnanya.

Lava yang berwarna hitam punya suhu kurang dari 500 derajat Celcius, sedangkan lava warna merah punya suhu di antara 500-900 derajat Celcius.

Lalu, lava yang berwarna oranye punya suhu antara 900-1.000 derajat Celcius, lava kuning lebih panas lagi yaitu antara 1.000-1.150 derajat Celcius.

Lava dengan suhu paling panas adalah lava putih dengan suhu lebih dari 1.150 derajat Celcius.

Letusan gunung berapi bisa memicu tsunami besar, misalnya letusan gunung berapi Krakatau yang terdengar sampai radius 5.000 km dan terjadi setinggi 40 meter.

Gunung berapi ini runtuh dan menyebabkan lahar turun menyentuh air laut lalu menghasilkan gumpalan uap panas yang membawa aliran lava ini hingga 25 mil atau 40 km jauhnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Kala itu letusan gunung krakatau juga menyebabkan suhu global menurun karena debu yang disebabkannya menutupi atmosfer Bumi.


Proses Letusan Gunung Berapi

Tekanan yang terjadi akibat tumbukan lempeng mendorong lelehan batuan yang disebut magma naik ke atas permukaan.

Magma yang terdapat dalam gunung berapi berbentuk seperti cairan, lalu menyebar dan menembus batuan, celah-celah, atau tanah di sekitarnya untuk naik ke permukaan Bumi.

Magma yang naik ke permukaan Bumi disebut dengan lava atau lahar panas.

Lava akan keluar ketika letusan gunung berapi terjadi, bersamaan dengan debu dan awan panas juga gas hidrogen sulfida.

Erupsi gunung berapi akan menyebabkan lava terlihat dari kejauhan dengan suhu yang berbeda-beda tergantung warnanya.

Lava yang berwarna hitam punya suhu kurang dari 500 derajat Celcius, sedangkan lava warna merah punya suhu di antara 500-900 derajat Celcius.

Lalu, lava yang berwarna oranye punya suhu antara 900-1.000 derajat Celcius, lava kuning lebih panas lagi yaitu antara 1.000-1.150 derajat Celcius. Lava dengan suhu paling panas adalah lava putih dengan suhu lebih dari 1.150 derajat Celcius.

Letusan gunung berapi bisa memicu tsunami besar, misalnya letusan gunung berapi Krakatau yang terdengar sampai radius 5.000 km dan terjadi setinggi 40 meter.

Gunung berapi ini runtuh dan menyebabkan lahar turun menyentuh air laut lalu menghasilkan gumpalan uap panas yang membawa aliran lava ini hingga 25 mil atau 40 km jauhnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Kala itu letusan gunung krakatau juga menyebabkan suhu global menurun karena debu yang disebabkannya menutupi atmosfer Bumi.

Gunung Berapi: Pengertian dan Jenis-Jenis Lavanya, IPA Kelas 8 SMP - Semua Halaman - Kids

GEMPA BUMI

 Gempa bumi merupakan bencana yang bisa membawa kerusakan besar, pada bangunan, jalan, jembatan, alam, dan bisa menyebabkan kerugian harta hingga nyawa.

Dalam setahun terjadi sekitar 10.000- 30.000 gempa bumi akibat pergerakan lempeng, secara konvergen, divergen, dan transform.

Ketebalan lempeng dan kekuatan akibat pergerakan lempeng itulah yang menyebabkan kerusakan pada lapisan kerak bumi yang kita tinggali.

Meski sangat sering terjadi tapi banyak juga gempa yang enggak terasa getaran karena skalanya yang kecil atau rendah.

Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan lempeng bumi atau gempa tektonik, tapi bisa terjadi juga karena pergerakan magma dalam gunung berapi.

Pergerakan magma dalam gunung berapi terjadi karena adanya tekanan gas dan dikenal dengan istilah gempa vulkanik.

Peristiwa alam lain bisa menyebabkan gempa, yaitu tanah longsor yang menyebabkan gempa runtuhan.

Gempa juga bisa terjadi karena benda langit berukuran besar dan berat yang jatuh ke Bumi seperti meteorit dan asteroid yang dikenal dengan gempa tumbukan.

Selain itu, gempa bumi bisa dibuat oleh manusia jika menggunakan bahan peledak berskala besar untuk meruntuhkan bangunan tinggi yang disebut dengan gempa buatan. Gempa bersumber dari dalam bumi, lokasi terjadinya gempa atau titik pusat gempa disebut sebagai hiposentrum.

Hiposentrum berlokasi dekat permukaan kerak bumi, bisa juga berlokasi di kedalaman hingga ratusan kilometer.

Kekuatan gempa enggak bergantung di kedalaman gempa, lalu daerah di bagian kerak bumi atau permukaan Bumi yang ada di atas hiposentrum disebut dengan episentrum.

Gempa yang dirasakan pertama kali dan punya efek paling merusak ada di titik episentrum ini.

Gempa bumi melepaskan energi dalam bentuk getaran yang disebut dengan gelombang seismik yang getarannya merambat, baik di dalam lempeng Bumi hingga ke bagian kerak atau permukaan Bumi.

Posisi hiposentrum gempa bisa diketahui dengan menggunakan pengukuran gelombang seismik.

Gempa bisa dirasakan di beberapa tempat sekaligus bahkan hingga sejauh ratusan radius hingga ribuan kilometer jauhnya.

Kedua jenis gelombang, yaitu jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal pada lempeng bumi.

Gelombang yang merambat di lempeng bumi berupa gelombang primer (ke atas-ke bawah) juga gelombang sekunder (ke kanan dan ke kiri).

Kecepatan perambatan gelombang seismik tergantung di lapisan batuan yang dilaluinya, makin rapat maka makin cepat juga perambatannya.

Alat untuk mengukur besarnya getaran gempa bumi yang disebut dengan seismograf yang bisa mengukur gempa di episentrum.

https://kids.grid.id/read/473690804/mengenal-proses-terjadinya-fenomena-gempa-bumi-mater




LEMPENG TEKTONIK

 

Pengertian Lempeng Tektonik

Lempeng merupakan lapisan penyusun bumi paling atas yang sebagian besar mempunyai ketebalan hingga 100 km. Sementara tektonik adalah adanya proses dari pergerakan yang terdapat pada kerak bumi hingga membuat timbulnya beberapa fenomena seperti lipatan, lekukan hingga patahan yang berdampak pada tinggi rendahnya permukaan bumi.

Lempeng tektonik erat kaitannya dengan lapisan litosfer pada bumi yang memang menjadi lapisan paling atas dari bumi. Lapisan yang tersusun dari kerak bumi dan mantel bumi, keduanya memiliki sifat sangat padat dan kaku. Lapisan litosfer mengalami proses yang berujung membentuk lempeng-lempeng tektonik pada bumi.

Berdasar dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa lempeng tektonik adalah bagian paling atas bumi dengan fenomena yang muncul akibat proses pergerakan dan mempengaruhi tinggi rendah dari bumi tersebut. Secara langsung adanya proses pergerakan ini membuat pengaruh signifikan pada penampakan permukaan bumi yang dinamis.

Indonesia terletak pada permukaan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng eurasia, lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Letak geologis Indonesia dilihat berdasarkan pada titik pertemuan dari tiga lempeng tersebut. Kondisi ini memunculkan rawan terjadinya gempa di daerah yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik tersebut.

Teori Lempeng Tektonik

Yang dimaksud dengan teori lempeng tektonik adalah teori dasar di bidang geologi, dikembangkan untuk dapat memberi penjelasan secara mendalam mengenai fakta dari pergerakan besar lapisan permukaan paling atas bumi atau litosfer secara alami. Teori lempeng tektonik digunakan untuk menjelaskan interaksi dari lempeng-lempeng yang ada dan menimbulkan beberapa asumsi ini.

  • Terdapat pembentukan material lempeng yang baru.
  • Material permukaan paling atas bumi membentuk lempeng yang kaku.
  • Luas dari area permukaan bumi konstan.
  • Lempeng permukaan paling atas bumi mampu mengirim tekanan horizontal tanpa penyambung.

Contoh Teori Lempeng Tektonik

Lempeng tektonik dipakai untuk menjelaskan pergeseran benua, fenomena yang terjadi saat benua masih menjadi satu kesatuan yang disebut benua super besar atau supercontinent dan dinamakan dengan sebutan Pangea. Hingga tak lama setelah itu benua yang muncul terbagi menjadi beberapa bagian.

Beberapa bagian benua yang terbagi ini dinamakan Gondwana dan Laurasia, munculnya beberapa benua ini ditandai dengan pergerakan dan diibaratkan seperti bongkahan es yang mengapung dan bergerak di lautan. Karena inilah teori lempeng tektonik juga disebut dengan teori pengapungan kontinen, yang diperkuat dengan beberapa bukti seperti berikut.

  • Kesamaan Garis Pantai

Adanya kecocokan garis pantai ini ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika Barat, kedua benua ini memperlihatkan adanya himpitan benua satu dengan benua lainnya. Jika dilihat dengan seksama, maka dugaan awal menyebutkan bahwa kedua benua ini awalnya adalah satu kesatuan diikuti dengan penelitian berupa pencocokan garis pantai yang ada.

  • Persebaran Fosil

Munculnya fosil-fosil sama di beberapa benua, seperti Mosasaurus tempat-tempat berbeda di setiap benua yang bahkan sudah dipisahkan oleh lautan. Hal ini memunculkan asumsi, bahwa beberapa tempat tersebut dulunya memang sangat dekat dan dihubungkan oleh daratan. Mesosaurus sendiri merupakan salah satu reptil besar yang hidup di danau air tawar dan sungai.

Sekitar 260 juta tahun yang lalu, dua benua yang menemukan fosil reptil ini yakni di benua Amerika dan benua Afrika. Kemudian ditemukan juga fosil tanaman Clossopteris yang disebut telah hidup di sekitar 260 juta tahun yang lalu. Tanaman ini ditemukan bersama fosil reptil Cynognathus dan Lystrosaurus di benua Afrika, India, Antartika dan Amerika.

  • Kesamaan Jenis Batuan

Kecocokan jenis batuan ini muncul di jalur pegunungan Appalachian di bagian timur benua Amerika Utara, pegunungan ini menyebar ke timur laut hingga menghilang di area Newfoundland. Hingga kemudian pegunungan dengan jenis yang sama pada penyusun batuannya di Scandinavia. Untuk memperkuat hal ini dapat dilihat dengan posisi sebelum terpisah.

Pegunungan yang ada kemudian akan membentuk satu jalur yang menerus, ini menjadi salah satu cara yang dipakai untuk membuktikan teori continent drift. Teori ini dilakukan dengan mempersatukan kesamaan penampakan dari bentuk-bentuk geologi yang telah dipisahkan oleh lautan.

  • Bukti Iklim Purba (Paleoclimatic)

Iklim masa purba juga menjadi bukti ilmiah, lewat hasil penelitian yang dilakukan dan dipelajari oleh para ahli geologi kebumian. Semua hasil digunakan untuk membuktikan teori benua mengapung, pada 250 juta tahun yang lalu bagian bumi selatan memiliki iklim dingin seperti yang ada di Antartika, Australia, Amerika Selatan dan Afrika serta India.

Adanya proses glasiasi membuat kondisi ini terjadi secara terus menerus pada beberapa daerah, hingga membuat para ahli memercayai jika daratan telah mengalami glasiasi dari satu benua super yang sama. Setelah itu terpisah dan mengapung menjadi beberapa bagian, inilah yang menjadi teori pengapungan benua.

  • Medan Magnet Benua (Paleomagnetisme)

Teori yang membuktikan adanya benua super besar juga dibuktikan dengan menentukan intensitas dan arah medan magnet bumi. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menentukan medan magnet purba, lalu melakukan analisis dalam beberapa batuan dengan kandungan mineral dan kaya unsur besi, penggunaan mineral dinamakan dengan fosil kompas.

Fosil berperan sebagai kompas untuk menunjukkan arah kemagnetan, dipengaruhi juga dengan adanya komposisi basalitis. Karena inilah batuan yang terbentuk mampu merekam arah kutub magnet saat batuan terbentuk. Hingga akhirnya ditemukan kesamaan arah kutub magnet disertai dengan lokasi terbentuknya.

Kondisi yang membuat perkembangan teori perkembangan lempeng tektonik ke arah perluasan, hasil dari pergerakan vertikal batuan. Namun juga tak menemukan adanya ukuran bertambah besar permukaan bumi, kondisi yang menyebabkan zona subduksi dan sesar translasi. Perkembangan teori tektonik ini yang akhirnya diterima oleh berbagai kalangan.

Baca juga: Pengertian Pemantulan Cahaya, Hukum, Macam-macam dan Rumus

Jenis-jenis Batas Lempeng Tektonik

teori lempengan tektonik

  • Batas Divergen

Batas Divergen disebut juga sebagai zona pertambahan dan pembentukan lempeng baru, merupakan zona dengan lempeng-lempeng mengalami pergerakan saling menjauh satu sama lain. Bagian kosong karena pergerakan lempeng tektonik menjauh nantinya akan menjauh dari bagian mantel bumi yang terdapat di bagian paling luar bumi.

Kondisi yang juga menyebabkan adanya mid oceanic ridge atau rift valley, yang bisa membuat lempeng benua terbelah menjadi dua dan memunculkan adanya intrusi magma pada bagian tengah lempeng yang kosong. Intrusi magma muncul karena arus konveksi untuk kemudian mendorong lempeng bergerak ke arah lain.

  • Batas Konvergen

Adalah zona penghancuran yang membuat lempeng-lempeng di permukaan bumi kemudian mendekat satu sama lain. Salah satu lempeng kemudian masuk dan menembus mantel hingga mengalami peleburan serta penghancuran yang diakibatkan adanya suhu tinggi. Dalam zona konvergen muncul subduksi dan kolisi.

Apabila lempeng memiliki bahan yang berat maka akan muncul subduksi, sementara jika lempeng dengan bahan ringan menjadi kolisi. Adanya gerakan kolisi di permukaan bumi membuat terciptanya barisan pegunungan dan gerakan subduksi membuat pegunungan vulkanik dengan memunculkan lipatan pada wilayah lempeng yang tertekan.

  • Batas Transform

Disebut juga batas geser karena pada batas transform tidak terdapat litosfer yang kemudian dihancurkan dan tidak terdapat litosfer baru tercipta. Beberapa lempeng cenderung bergerak secara lateral atau mendatar satu sama lain. Meskipun pada batas ini banyak muncul patahan transform seperti patahan punggung laut yang panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer.

Batas transform juga membuat adanya gerakan relatif sinistral ke arah kiri yang berlawanan, hingga dekstral atau ke kanan yang berlawanan. Kondisi yang menciptakan sesar, seperti misalnya Sesar San Andreas yang terdapat di California dan yang pasti batas transform ini banyak terjadi di dasar laut.

Poin Penting Terkait Pergerakan Lempeng Bumi

  • Kerak benua di muka bumi memiliki sifat yang ringan dan permanen hingga membuat kerak benua tidak bisa tenggelam. Disebabkan juga karena massa jenis kerak benua sangat rendah, lalu kerak samudera memiliki sifat sementara karena adanya tabrakan.
  • Lempeng benua terbentuk dari adanya kerak benua dan kerak samudera sesuai dengan gaya yang memengaruhi pergerakan lempeng di wilayah tersebut. Letak benua bisa berada jauh di luar batas benua yang berkaitan.
  • Lempeng bumi tidak akan menempati suatu medan atau tempat sama, apabila muncul proses penempatan yang sama sehingga salah satu lempeng akan menjadi gunung atau bagian yang dihancurkan mantel bumi.
  • Apabila terdapat dua lempeng yang saling bergerak berjauhan maka akan muncul kerak samudera yang baru di kawasan tersebut. Bumi memiliki sifat konstan, yang artinya tidak mengalami perubahan ukuran baik besar maupun kecil.
  • Gerakan lempeng tektonik sangat lambat, sehingga sulit untuk dirasakan oleh manusia namun jika muncul gerakan secara tiba-tiba dan cepat maka dinamakan gempa bumi. Bentang alam tektonik ditemukan pada batas lempeng.

Demikian penjelasan dari teori lempeng tektonik, mulai dari pengertian, contoh hingga jenis-jenis batas lempeng tektonik. Sampoerna Academy tak hanya memberi penjelasan ilmu pengetahuan secara teori di dalam kelas, tetapi juga melakukan praktek secara langsung. Dengan tujuan agar para siswa memahami pelajaran dengan baik dan benar.

Sampoerna Academy memberi fasilitas penunjang lengkap untuk para siswa, dibantu dengan tenaga pengajar berpengalaman dan berkualitas. Sampoerna Academy menerapkan kurikulum berstandar internasional, memberi kesempatan para siswa mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi untuk bisa bersaing di level nasional maupun internasional.

STRUKTUR BUMI

 

Pengertian Struktur Lapisan Bumi

Struktur bumi adalah susunan / lapisan pembentuk bumi. Struktur bumi terdiri dari banyak jenis material

 Struktur Bumi bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan, seperti halnya sebuah bawang. Bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut litosfer atau crust, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi.

Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu dengan metode geofisika, terutama dari kecepatan rambatan getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi.

Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan adalah sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar dan disusun oleh batu-batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang menyusun bagian dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat jenis yang lebih besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.


1. Kerak Bumi

Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua.

Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit

 Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak.

Temperatur meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:

  1. Oksigen (O) (46,6%),
  2. Silikon (Si) (27,7%),
  3. Aluminium (Al) (8,1%),
  4. Besi (Fe) (5,0%),
  5. Kalsium (Ca) (3,6%),
  6. Natrium (Na) (2,8%),
  7. Kalium (K) (2,6%),
  8. Magnesium (Mg) (2,1%).

, yang tidak sepadat batuan basalt.

2. Mantel

Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi.

Terdiri dari material yang berfasa cair,sering pula selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi.

Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalan selubung ini berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.

3. Inti

Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi.

Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan.

Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat materialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menyusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi.

Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe.

Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkan kan naiknya titik lebur material logam. Hal ini menyebabkan material yang menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.

Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengandung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi.

Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan di tempat tersebut.

Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bum

Struktur Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia

. Kemajuan teknologi kini membuat orang bisa belajar banyak tentang Bumi, serta mengetahui lapisan yang menyusunnya. Situs phys.org menggambarkan cara untuk melihat inti bumi yaitu dengan membayangkan seolah Anda membelahnya. Anda akan melihat Bumi terdiri dari beberapa lapisan, persis seperti kue. Setiap lapisan ternyata memiliki banyak perbedaan yang sangat jelas.

Misalnya saja, sifat, komposisi, dan karakteristiknya yang memengaruhi banyak proses utama pembentukan Bumi. Pemahaman ilmiah tentang struktur interior Bumi didasarkan pada kesimpulan yang dibuat dengan bantuan pemantauan seismik.

Hal itu berarti melibatkan pengukuran gelombang suara yang dihasilkan oleh gempa bumi, dan memeriksa bagaimana gelombang suara melewati berbagai lapisan bumi. Perubahan kecepatan seismik menyebabkan refraksi yang dihitung (sesuai dengan Hukum Snell) untuk menentukan perbedaan massa jenis. Juga diperlukan eksperimen dengan padatan kristal pada tekanan dan karakteristik suhu interior dalam bumi.

Hasilnya, dapat diketahui perbedaan suhu dan tekanan disebabkan oleh sisa panas dari pembentukan awal planet, hingga peluruhan unsur radioaktif.

Selain lapisan-lapisan yang disebut di atas, Bumi juga terdiri dari empat susunan kimia, yaitu

  1. atmosfer,
  2. hidrosfer,
  3. litosfer, dan
  4. biosfer.

1. Atmosfer

Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang membungkus planet ini dengan ketebalan lebih dari 650 kilometer.

Lapisan ini disusun dari nitrogen sebesar 78 persen dan oksigen sebesar 21 persen. Atmosfer juga dibagi menjadi lima lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan permukaan Bumi. Jaraknya sekitar 0 hingga 15 kilometer.

Fenomena cuaca seperti hujan dan petir terjadi di troposfer. Di lapisan selanjutnya ada stratosfer yang berada di atas troposfer. Jaraknya sekitar 15 sampai 40 kilometer dari permukaan Bumi. Lapisan ini berfungsi untuk menyerap dan menyebarkan radiasi ultraviolet dari Matahari.

Di atas stratosfer terdapat mesosfer pada ketinggian 40 sampai 70 kilometer di atas permukaan Bumi. Kemudian ada termosfer yang berjarak 70 sampai 400 kilometer dari permukaan Bumi. Termosfer juga disebut sebagai ionosfer karena terjadi proses ionisasi pada atom-atom dan molekul yang berinteraksi dengan plasma Matahari.

Terakhir, ada eksosfer sebagai pelindung dan lapisan terluar yang menyelimuti planet ini. Ini terletak 800 sampai 3.260 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit yang mengitari Bumi terdapat di eksosfer.

2. Hidrosfer

Seperti namanya, hidrosfer merujuk kepada lapisan air yang berada di permukaan Bumi. Artinya, lapisan hidrosfer meliputi samudera, lautan, danau, sungai, air tanah, serta uap air.

Hidrosfer dari kata hydrosphere dalam Bahasa Inggris. Kata hydro berasal dari Yunani Kuno yang artinya air. Hidrologi adalah ilmu atau studi tentang air dan cara air digunakan dan diedarkan di seluruh planet bumi.

Bisa dikatakan, hidrosfer adalah komponen air bumi.

Dikutip dari National Geographic Society, hidrosfer adalah jumlah total air di sebuah planet. Hidrosfer mencakup air di permukaan planet, di bawah tanah dan di udara. Hidrosfer sebuah planet dapat berupa bentuk cair, uap dan es.

Hidrosfer adalah jumlah semua air di bumi dan siklus air yang mendistribusikannya ke seluruh planet. Di bumi, air cair (liquid water) ada di permukaan bumi dalam bentuk lautan, danau dan sungai. Ada pula air di bawah tanah seperti air tanah, di sumur dan akuifer. Air dalam hidrosfer juga ada yang berbentuk uap dan terlihat sebagai awan atau kabut. Bagian beku dari hidrosfer bumi terdiri dari es meliputi gletser, tutup es (ice caps) dan gunung es.

Air dalam bentuk gas (uap air) lebih tepat disebut bagian dari atmosfer. Bagian beku dari hidrosfer bumi tersebut mempunyai nama tersendiri yaitu cryosfer (cryosphere). Hidrosfer selalu bergerak Gerakan sungai dan aliran air dapat terlihat, tetapi gerakan air di kolam dan danau memang kurang terlihat jelas.

Gerakan laut dan samudera dapat dilihat dengan mudah dengan gerakan skala besar yang mengalirkan air dengan jarak yang sangat jauh seperti kutub dan tropis atau antarbenua. Gerakan semacam ini adalah dalam bentuk arus yang menggerakkan air hangat di daerah tropis ke arah kutub dan air dingin dari kutub ke arah daerah tropis. Arus ini hadir di permukaan laut dan pada kedalaman lautan.

Air bergerak melalui hidrosfer dalam siklus. Air terkumpul di awan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan atau salju. Air ini terkumpul di sungai, danau dan lautan. Kemudian air menguap ke atmosfer untuk memulai siklus dari awal lagi. Perputaran ini disebut siklus air (water cycle).

3. Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak paling luar yang terdiri dari batuan. Litosfer adalah lempeng yang bergerak, sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.

Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.

Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi.

Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2.

Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida. Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antara mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis makhluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.

Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.

Itulah sebabnya mengapa lapisan litosfer sering sekali dinamakan dengan lapisan silikat dengan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas 2 bagian

 Bagian Litosfer

  1. Litosfer atas merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian.
  2. Litosfer bawah merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian.

 

Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang dalam hal ini merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas dan lebih dalam dari dalam mantel

4. Biosfer

Biosfer memiliki arti ‘lapisan hidup,’ yang merujuk kepada lapisan yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Biosfer mencakup daratan, air, udara, dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Biosfer adalah sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.

Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).

Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Secara etimologi, kata biosfer terdiri atas 2 kata yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan atau bagian di bumi yang menjadi tempat makhluk hidup.Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki makna makhluk hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan.

Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer Menurut Para Ahli Selain pengertian baku biosfer, terdapat pula definisi yang disampaikan oleh para ahli mengenai biosfer, antara lain:

Menurut Vladimir Wanouich Veinadsku, biosfer adalah sebuah sistem terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejarah kehidupan makhluk di bumi. Menurut John Wiley, yaitu sebuah zona dari planet bumi dimana terdapat kehidupan yang terbentuk secara alami pada lapisan bumi dengan lapisan atmosfer yang lebih rendah. Menurut M. Allaby, biosfer merupakan salah satu bagian habitat organisme yang membentuk sistem kelompok stabil dan efektif untuk keseluruhan ekosistem planet bumi.