This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 07 Agustus 2023

Upaya menangani gangguan pada sistem pencernaan manusia

Upaya menangani gangguan pada sistem pencernaan manusia


 bisa terjadi akibat pola makan atau mengonsumsi makanan yang salah. Gejalanya sendiri ditandai dengan perut yang terasa tidak nyaman setelah makan, mulas, atau sensasi panas dan terbakar di bagian ulu hati. Perlu diketahui sebelumnya jika gangguan pencernaan bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah pencernaan, seperti maag, gastritis, atau masalah lambung lainnya. Berikut ini cara alami mengatasi gangguan pencernaan


1. Perhatikan Pola Makan

Perut memang dapat menampung banyak makanan dalam sekali makan. Namun sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan, ya. Untuk menghindari gangguan pencernaan, disarankan untuk makan dengan porsi kecil, tetapi sering.

2. Makan dengan Kombinasi yang Tepat 

Makan dengan kombinasi yang tepat dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh pencernaan. Makan protein dan biji-bijian dalam satu waktu dapat memicu gangguan pencernaan. Untuk mengatasinya, coba untuk mengonsumsi makanan yang tepat dengan kandungan banyak serat. Selain mengatasi gangguan pencernaan, makanan tersebut mampu menurunkan depresi, cemas, dan suasana hati yang buruk.

3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Enzim

Enzim menjadi salah satu zat yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Untuk memperoleh enzim yang dibutuhkan, kamu bisa menemukannya di makanan mentah. Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan siap saji atau daging olahan, serta perbanyak asupan makanan alami dan mentah dalam pola makan.

Perlu kamu ketahui jika usia berperan penting dalam kesehatan organ pencernaan. Dalam setiap 10 tahun, produksi enzim dalam tubuh berkurang dengan sendirinya. Untuk menunjang kebutuhan enzim dalam tubuh, disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan agar keluhan gangguan pencernaan dapat diatasi.

Baca juga: 7 Makanan untuk Mencegah Gangguan Pencernaan pada Ibu Hamil

4. Istirahat Sejenak Setelah Makan 

Setelah makan, kamu dilarang untuk langsung beraktivitas agar terhindar dari gangguan pencernaan. Sebaiknya kamu beristirahat sejenak setelah makan selama 10 menit.

5. Lakukan Gerakan Yoga

Tahukah kamu jika gerakan yoga menjadi salah satu cara alami mengatasi gangguan pencernaan? Kombinasi gerakan yoga dan latihan pernapasan mampu mendukung sistem pencernaan yang sehat. Yoga dapat mendukung gerakan usus, sehingga racun dan sisa-sisa makanan di dalamnya dapat dikeluarkan. Hal tersebut juga mampu memicu pertumbuhan bakteri sehat dalam perut.

6. Konsumsi Teh yang Dikombinasikan dengan Rempah

Cara alami mengatasi gangguan pencernaan yang terakhir adalah dengan mengonsumsi teh yang dikombinasikan dengan rempah. Kualitas dan rasa rempah dalam teh mampu mengatasi gangguan pencernaan, serta memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk mengatasinya, cobalah konsumsi teh mint, teh jahe, atau teh lemon, yang ditambah dengan kapulaga atau kayu manis.

sumber :https://www.halodoc.com/








Gangguan pada sistem pencernaan manusia

 Gangguan pada sistem pencernaan manusia

  • Macam-macam Gangguan Pencernaan
    • 1. GERD
    • 2. Tukak Lambung
    • 3. Batu Empedu
    • 4. IBS
    • 5. IBD
    • 6. Diare
    • 7. Konstipasi atau Sembelit
    • 8. Wasir atau Hemoroid
    • 9. Penyakit Divertikular
    •  Hampir semua orang pernah mengalami diare, apakah Anda salah satunya? Tak hanya diare, terdapat macam-macam gangguan pencernaan lainnya yang juga sering dijumpai. Masing-masing gangguan tersebut disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Kali ini, Siloam Hospitals akan membahasnya satu per satu.

       

      Sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting. Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi Anda mewaspadai macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.

       

      Macam-macam Gangguan Pencernaan

       

      Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

       

      Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

       

      1. GERD

       

      GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

       

      GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

       

      • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
      • Tidak langsung berbaring setelah makan
      • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
      • Meninggikan kepala saat tidur
      • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

       

      2. Tukak Lambung

       

      Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

       

      Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.

       

      3. Batu Empedu

       

      Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

       

      • Nyeri kolik
      • Radang kantung dan saluran empedu
      • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

       

      Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

       

      • Gemuk
      • Berusia lebih dari 40 tahun
      • Perempuan
      • Usia subur
      • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
      • Sering buang angin

       

      Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.

       

      4. IBS

       

      IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

       

      Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

       

      • Menghindari makanan yang memicu gejala
      • Mengurangi stres
      • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
      • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

       

      5. IBD

       

      Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

       

      Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

       

      • Mengurangi peradangan
      • Memblokir respons kekebalan
      • Mengobati atau mencegah infeksi
      • Mengobati diare parah
      • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

       

      Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.

       

      6. Diare

       

      Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

       

      Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

       

      7. Konstipasi atau Sembelit

       

      Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

       

      • Mengejan saat buang air besar
      • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
      • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
      • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

       

      Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.

       

      8. Wasir atau Hemoroid

       

      Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

       

      Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

       

      Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.

       

      9. Penyakit Divertikular

       

      Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

       

      Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.



    • sumber :
      https://www.siloamhospitals.com/

    • \





















SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

 Sistem pencernaan pada manusia

Organ pada Sistem Pencernaan Manusia
Organ utama yang menyusun sistem pencernaan manusia (menurut fungsinya) adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sementara itu, organ pendukung lainnya adalah pankreas, kandung empedu dan hati.



Sistem pencernaan manusia dengan berbgai organ di dalamnya memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup. Makanan yang dimakan manusia akan dicerna dan diambil nutrisinya agar tubuh mendapatkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas.

Namun, pencernaan manusia juga memiliki risiko mengalami gangguan atau penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor. Anda harus pandai menerapkan pola hidup sehat dan berbagai upaya lainnya agar sietem pencernaan tetap sehat.

Manusia membutuhkan makanan dan minuman bergizi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Makanan dan minuman yang dikonsumsi tersebut akan dicerna oleh organ-organ sistem pencernaan.


Sestem pencernaan juga dapat diartikan sebagai rangkaian sistem atau proses di dalam tubuh manusia yang berfungsi mencerna atau mengolah makanan. Proses pencernaan tersebut melibatkan berbagai organ tubuh mulai dari mulut hingga rektum (anus).

Di dalam sistem pencernaan juga terdapat enzim-enzim yang membantu mengolah makanan agar lebih mudah terserap oleh tubuh. Setelah nutrisi dari makanan terserap habis, maka limbah sisa pengolahan makanan tersebut akan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia

Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia



Secara umum, proses pencernaan atau pengolahan makanan di dalam tubuh manusia terdiri dari dua jenis. Apa saja jenisnya? Jika belum tahu, maka berikut ini dua jenis proses pencernaan yang terjadi di dalam tubuh manusia, yaitu:

1. Proses Pencernaan Mekanik

Jenis proses pencernaan mekanik dalam tubuh manusia dilakukan dengan gerakan-gerakan organ pencernaan. Misalnya, mengunyah, menelan, menghancurkan, memopa, hingga meremas makanan menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus.

2. Proses Pencernaan Kimiawi

Pencernaan manusia juga melibatkan berbagai jenis enzim. Proses tersebut disebut juga dengan istilah proses pencernaan kimiawi. Tujuannya adalah mengubah makanan yang berukuran kecil atau halus menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh manusia.

Organ-organ Pembentuk Sistem Pencernaan

Organ-organ Pembentuk Sistem Pencernaan

Apa saja organ yang berperan dalam sistem pencernaan? Jika ingin mengetahuinya lebih detail, maka berikut ini berbagai jenis organ tubuh yang berperan dalam sistem pencernaan berserta dengan fungsinya masing-masing, yaitu:

1. Mulut

Proses pencernaan atau pengolahan makanan dalam tubuh manusia dimulai dari mulut. Fungsi mulut dalam sistem pencernaan adalah tempat awal masuknya makanan dari luar ke dalam tubuh manusia.

Di dalam mulut, terdapat gigi dan lidah yang saling bekerja sama untuk mencerna makanan. Gigi bertugas untuk menggunyah dan menghancurkan makanan hingga lembut. Sementara itu, lidah memiliki fungsi untuk membolak-balikkan makanan yang dikunyah oleh gigi

Sementara itu, di dalam organ pencernaan ini juga terjadi proses pencernaan makanan secara kimiawi oleh enzim amilase yang diprosuksi oleh ludah. Enzim dalam mulut tersebut memiliki fungsi menguraikan kandungan pati dalam makanan, sehingga lebih mudah diserap.


2. Faring dan Kerongkongkongan

Setelah dicerna di mulut, makanan akan didorong untuk masuk ke dalam kerongkongan melalui faring. Dinding organ perncernaan yang satu ini merupakan tempat terjadinya gerakan meremas-remas makanan. Gerakan peristaltik seperti itu akan mendorong makanan ke arah lambung.

3. Lambung

Lambung merupakan salah satu organ sistem pencernaan manusia yang paling utama. Di dalam lambung terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan getah atau asam lambung dan juga enzim. Secara umum, organ pencernaan ini memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  • Menyimpan makanan selama kurang lebih dua hingga lima jam
  • Mencerna protein dalam makanan
  • Membunuh mikroorganisme yang berbahaya dengan bantuan asam lambung
  • Mendorong makanan sec ara perlahan ke usus halus

Lambung di dalam tubuh manusia memiliki beberapa bagian, yaitu:

  • Kardiak, berhubungan dengan esofagus
  • Otot stinger atas, mencegah makanan agar tidak kembali ke kerongkongan
  • Fundus, bagian atas badan lambung
  • Badan lambung, sebagai tempat penyimpanan dan mencerna makanan
  • Otot sfinger bawah, mencegah makanan di dalam lambung masuk ke dalam usus halus secara sembarangan
  • Pilorus, sebuah bagian penghubung antara lambung dengan usus halus

4. Hati

Hati memang merupakan organ penting dalam sistem ekresi dalam tubuh manusia. Selain itu,hati atau liver ternyata memiliki peranan dan fungsi dalam membantu tubuh mencerna makanan yang masuk ke dalamnya.

Hati akan bekerja untuk menghasilkan empedu. Cairan empedu tersebutlah yang memiliki fungsi dan peranan dalam mencerna lemak. Namun, sebelum digunakan untuk mencerna lemak dalam makanan, cairan empedu akan disimpan terlebih dahulu di dalam kantung empedu.

5. Kantung Empedu

Kantung empedu juga memiliki peranan dalam proses pencernaan makanan oleh organ tubuh.  Selain berfungsi untuk menyimpan cairan empedu, organ ini juga memiliki tugas untuk menyalurkan cairan empedu tersebut ke usus halus.

6. Pankreas

Apa fungsi pankreas dalam sistem pencernaan? Jika belum tahu, maka berikut ini tugas atau fungsi dari pankreas dalam pencernaan manusia, yaitu:

  • Menghasilkan enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan juga lemak di dalam usus halus
  • Memproduksi senyawa bikarbonat yang berfungsi menetralkan makanan dari lambung agar tidak melukai usus halus

7. Usus Halus

Usus halus merupakan salah satu organ yang memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan manusia. Di dalamnya terdapat banyak lipatan dan juga tonjolan yang berfungsi untuk memaksimalkan proses pencernaan dan penyerapan makanan.

Organ pencernaan yang satu ini dapat dibekalan menjadi tiga bagian, yaitu:

  • Duodenum (Usus Dua Belas Jari)

Memiliki fungsi mencerna makanan secara kimia dengan senyawa bikarbonat, enzim amilase, tripsin, lipase, dan juga maltase.

  • Jejenum (Usus Kosong)

Jejenum merupakan bagian usus halus yang bertugas menyerap sari-sari makanan.

  • Ileum (Usus Penyerapan)

Sama seperti jejenum, ileuum juga memiliki fungsi menyerap sari-sari makanan

Sari-sari makanan yang diserap pada usus halus kemudian akan dimanfaatkan tubuh untuk berbagai keperluan. Sisa dari sari-sari makanan yang telah diserap tersebut akan dipindahkan ke usus besar.

8. Usus Besar

Organ pencernaan manusia selanjutnya yang terhubung dengan usus halus adalah usus besar dengan panjang sekitar 5 hingga 6 meter. Di dalam organ pencernaan ini, sisa-sisa makanan akan mengalami pembusukan dengan bantuan dari bakteri E.coli.

Sisa-sisa makanan yang sudah mengalami pembusukan akan berubah menjadi feses dan pada akhirnya dikeluarkan dari tubuh.

9. Kolon, Rektum, dan Anus

Sistem pencernaan manusia juga melibatkan kolon, rektum, dan anus. Kolon memiliki fungsi untuk tempat penyerapan kembali air dari sisa makanan, sehingga feses menjadi lebih padat. Seteleh itu, feses akan ditampung semepera di dalam rektum sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh.

Terdapat pula umbai cacing atau usus buntu. Jika umbai cacing membengkak artinya terdapat sisa makanan yang berada di dalamnya. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan berupa penyakit usus buntu.

Anus memiliki fungsi dan peranan pada bagian akhir sistem pencernaan. Organ tubuh manusia ini memiliki fungsi membuang atau mengeluarkan feses dari dalam tubuh manusia.

Daftar Enzim dalam Sistem Pencernaan Manusia

Daftar Enzim dalam Sistem Pencernaan Manusia

Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Proses pencernaan kimiawi terjadi dengan melibatkan berbagai jenis enzim. Berikut ini beberapa jenis enzim pencernaan dan fungsinya, yaitu:

1. Amilase

Amilase merupakan jenis enzim yang memiliki fungsi utama untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa. Jenis enzim yang satu ini dapat diprosuksi oleh usus halus, pankreas, maupun kelenjar air liur.

2. Lipase

Enzim lipase diproduksi oleh organ pencernaan berupa lambung maupun pankreas. Jenis enzim yang satu ini memiliki fungsi utama memecah lemak dalam makanan menjadi gliserol dan juga asam lemak. Uniknya, enzim lipase juga dapat ditemukan dalam Air Susu Ibu (ASI)

3. Laktase

Jenis enzim laktase memiliki fungsi ytama untuk memecah gula laktosa dalam sistem pencernaan. Gula laktosa yang dimaksud pada umumnya dapat ditemukan dalam susu atau makanan/ minuman olahan susu.

4. Protease

Jenis enzim yang satu ini memiliki peranan dalam memecah protein menjadi asam amino. Jenisnya pun ada tiga, yaitu tripsin, pepsin, dan juga kimotripsin. Enzim protease dapat diproduksi oleh usus halus, pankreas, dan juga lambung.

5. Maltase

Jenis enzim pencernaan lainnya adah maltase. Enzim pencernaan ini memiliki fungsi utama untuk mencerna gula maltosa dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia. Hasilnya dapat digunakan tubuh maupun disimpan dalam hati/ liver dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energi.

6. Sukrose

Sukrose dapat ditemukan di dalam usus halus. Fungsinya adalah memecah sukrosa menjadi gula yang lebih sederhana lagi, yaitu berupa glukosa maupun fruktosa. Sukrosa yang dimaksud pada umumnya dapat ditemukan dalam buah-buahan maupun sayuran.

Sukrosa yang sudah diolah dengan enzim sukrase nantinya akan membuat tubuh lebih mudah menghasilkan energi dari gula tersebut.

7. Enzim Lainnya

Selain beberapa jenis enzim yang sudah disebutkan sebelumnya, ternyata masih banyak jenis enzim yang terdapat dalam sistem pencernaan. Berikut ini beberapa jenis enzim lainnya yang ada dalam organ pencernaan manusia, yaitu:

  • Enzim karboksipeptidase, memecah protein hingga berubah menjadi asam amino
  • Enzim nuklease, mencerna asam nukleat dan mengubahnya menjadi nukleotida maupun nukleosida
  • Ensim elastase, memecah protein elastin
  • Enzim fosfolipase, menguraikan ikatan fosfolipid menjadi fosfat dan asam lemak

Penyakit dan Gangguan Sistem Pencernaan

Organ-organ dalam sistem pencernaan juga bisa mengalami beberapa gangguan atau penyakit. Penyebabnya bisa berasal dari berbagai faktor, seperti infeksi bakter, virus, pola hidup tidak sehat, dan berbagai faktor lainnya.

Memangnya, apa saja penyakit pencernaan yang biasanya dialami seseorang? Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa penyakit dan gangguan sistem pencernaan yang harus Anda ketahui, yaitu:

1. Maag

Maag merupakan gangguan pencernaan yang dirasakan pada bagian lambung. Gangguan pencernaan ini pada umumnya terjadi ketika seseorang telat makanan, mengkonsumsi makanan pedas/ asam/ makanan tertentu, minum soda/ kafein/ minuman tertentu, dan lainnya.

Maag ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat maag, kemudian makan dan minum. Namun, sebaiknya penderita maag tetap menghindari makanan/ minuman yang memicu rasa tidak nyaman pada perut ini.

2. GERD

GERD merupakan penyakit yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke bagian kerongkongan, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Selain perut terasa sakit, jika tidak segera diatasi, GERD dapt membuat iritasi dalam tubuh.

Penderita GERD akan merasan sesnsai panas di dada, mual, susah menelan, batuk, hingga muntah-muntah.

3. Diare

Diare merupakan gangguan sistem pencernaan manusia yang bisanya membuat seseorang banyak kehilangan cairan tubuh dan merasa lemas. Gangguan ini ditandai dengan rasa mulas terus menerus dan feses sangat cair.

Diare yang parah bahkan bisa menyebabkan mual, muntah, hingga feses berdarah. Diare harus segera diobati karena bisa menyebabkan tubuh mengalami kehilangan banyak cairan.

4. Sembelit

Berbanding terbaik dengan diare, sembelit merupakan penyakit yang membuat seseorang susah buang air besar. Selain itu, feses yang dikeluarkan dari dalam tubuh pun memiliki tekstur yang keras. Buang air besar pun terasa tidak nyaman ketika mengalami sembelit.

Penyebab gangguan pencernaan ini cukupm beragam, seperti kurang minum air mineral, pengaruh obat-obatan tertentu, kurang makan makanan berserat, dan lain sebagainya.

Sembelit bisa diatasi dan diobat dengan melakukan pemeriksaan ke dokter, mengkonsumsi makanan tertentu, makan makanan berserat, dan lain sebagainya.

5. Hemoroid

Hemoroid atau wasir merupakan gangguan yang terjadi ketika pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkkan. Pada umumnya, gangguan sistem pencernaan manusia  ini dialami oleh lansia, tetapi bisa juga dialami oleh orang dewasa dalam keadaan tertentu, seperti hamil atau sakit.

Hemoroid pada saluran anus membuat rasa tidak nyaman, gatal, nyeri, hingga keluarnya darah saat buang air besar. Pada kasus hemoroid yang sudah membesar juga bisa membuat penderitanya tidak bisa duduk terlalu lama karena sakit.

Gangguan pada organ pencernaan ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat, memperbanyak minum air mineral, makan makanan berserat, dan lain sebagainya. Namun, penderita hemoroid yang sudah parah membutuhkan tindakan penanganan khusus, seperti operasi.

6. Divertikular

Penyakit divertikular ditandai dengan adaya kantung kecil pada dinding usus besar yang mengalami peradangan. Penderita penyakit ini biasanya akan mengalami gejala gangguan kesehatan pencernaan, seperti diare, nyeri perut bagian bawah, kembung, dan lain sebagainya.

Penyakit divertikular dapat terjadi karena adanya pengaruh genetik/ keturunan, gangguan sistem imun, penggunaan NSAID/ steroid, dan lain sebagainya. Gangguan atau penyakut divertikular dapat disembuhkan dengan menjalani pengobatan tertentu.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Manusia

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Manusia

Ketika sistem pencernaan mengalami gangguan atau menderita penyakit tertentu, maka proses penyerapan nutrisi dari makanan di dalam tubuh akan terganggu. Akibatnya, tubuh kekurangan nutrisi dan menjadi lemah, bahkan bisa menyebabkan berbagai penyakit lainnya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh khususnya sistem pencernaan. Banyak cara yang dapat dilakukan agar sistem pencernaan tetap sehat. Apa saja yang harus dilakukan? Berikut ini beberapa cara atau tips menjaga kesehatan pencernana, yaitu:

  • Memakanan makanan yang memiliki nutrisi lengkap
  • Mengurangi makanan tidak sehat, junk food, dan banyak pengawet
  • Lebih baik mengkonsumsi makanan segar, bukan makanan olahan atau bahkan frozen food
  • Banyak minum air mineral setiap harinya
  • Jangan sering mengkonsumsi atau meminum minuman dengan kadar alkohol maupun kafein tinggi
  • Sebaiknya konsumsi juga makanan atau minuman yang mengandung probiotik
  • Makanan makanan yang mengandung serat tinggi
  • Jangan makanan terlalu banyak makanan dengan kandungan kolestrol dan lemak jenuh tinggi
  • Sebaiknya rutin berolahraga
  • Jangan lupa juga untuk memiliki waktu istirahat yang cukup

Selain melakukan berbagai upaya atau tips di atas untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, tidak ada salahnya juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Tujuannya agar ketika gangguan sistem pencernaan dapat dideteksi sedini mungkin dan dapat diobati dengan cepat.

Sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yang saling bekerja sama untuk mencerna makanan, sehingga nutrisi atau sari-sari makanan tersebut dapat diserap tubuh. Gangguan sistem perncernaan dapat dialami siapa saja, tetapi sebaiknya dicegah dengan menjaga kesehatan.








SUMBER SUMBER MAKANAN

 sumber - sumber makanan

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia yang berfungsi untuk berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya.

Terdapat beberapa kandungan bahan kimia dalam makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia.

Dengan asupan makanan yang baik dan cukup, manusia dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon.

Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah yang rasanya manis

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori).

Bahan Makanan yang Mengandung Karbohidrat
Bahan Makanan yang Mengandung Karbohidrat (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

2. Protein

Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga mengandung unsur P dan S).

Bahan makanan yang mengandung banyak protein antara lain:

- Protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, susu

- Protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.

Fungsi protein, di antaranya sebagai sumber energi, pembangun sel jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak.

Bahan Makanan yang Mengandung Protein

Bahan Makanan yang Mengandung Protein, susu, dan keju;

3. Lemak

Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O.

Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar 9 Kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia.

Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.

Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.

Bahan makanan yang mengandung banyak lemak antara lain:

- Lemak hewani: keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan daging bebek;

- Lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat.

Fungsi lemak adalah:

- Sumber energi (1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori);

- Pelarut vitamin A, D, E, dan K;

- Pelindung organ-organ tubuh yang penting dan;

- Pelindung tubuh dari suhu yang rendah.

Bahan Makanan yang Mengandung Lemak
Bahan Makanan yang Mengandung Lemak